Ayat Kursi Cahaya Malam yang Menenangkan Jiwa Sebelum Tidur.
Ayat Kursi bukan sekadar bacaan. Ia adalah perisai, penjaga, sekaligus pengingat bahwa seluruh kekuatan dan kehidupan hanya milik Allah semata. Ketika lidah melantunkan “Allahu la ilaha illa Huwa al-Hayyul Qayyum...”, hati seolah dipeluk oleh ketenangan ilahi. Dalam setiap katanya tersimpan makna bahwa tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah, Tuhan yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.”(HR. An-Nasai dan Ibnu Hibban)
Dan dalam hadis lain yang khusus tentang waktu tidur, Rasulullah ﷺ bersabda kepada Abu Hurairah ra. setelah mendengar kisahnya dengan seorang tamu misterius:
“Apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu, bacalah Ayat Kursi. Maka Allah akan selalu menjagamu dan tidak ada setan yang akan mendekatimu hingga pagi hari.”(HR. Bukhari)
Hadis ini bukan sekadar cerita, melainkan janji. Janji bahwa siapa pun yang tidur setelah membaca Ayat Kursi akan berada di bawah penjagaan langsung dari Allah. Tidak ada gangguan, tidak ada ketakutan, bahkan setan pun menjauh darinya.
Bayangkan, saat malam gelap dan dunia terlelap, ada malaikat yang diutus Allah untuk menjaga seorang hamba yang membaca ayat ini. Sementara setan, yang biasanya menebar mimpi buruk dan kegelisahan, tidak bisa mendekat. Tidur yang diawali dengan Ayat Kursi bukan sekadar tidur — tapi ibadah, ketenangan, dan perlindungan dalam satu waktu.
Ayat Kursi disebut sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur’an. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ayat yang paling agung dalam Kitab Allah adalah Ayat Kursi.”(HR. Muslim)
Membaca Ayat Kursi setiap malam berarti menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Itu adalah bentuk pengakuan tulus bahwa kita hanyalah makhluk lemah yang butuh penjagaan-Nya setiap saat, bahkan saat tertidur. Betapa sering manusia merasa kuat di siang hari, tapi ketika malam tiba dan tubuh lelah, barulah terasa bahwa kita tidak berdaya tanpa perlindungan Allah.
Ayat Kursi juga membawa ketenangan batin yang dalam. Saat hati resah, cobalah membacanya dengan penuh kesadaran. Ulangi perlahan, rasakan setiap maknanya. Kalimat demi kalimat seperti menenangkan gelombang hati yang tak beraturan. Banyak orang merasakan bahwa setelah membaca Ayat Kursi, tidurnya menjadi lebih damai, bangunnya lebih segar, dan pikirannya lebih ringan.
Selain perlindungan dari gangguan jin dan setan, membaca Ayat Kursi juga dipercaya sebagai penjaga rumah dan keluarga. Para ulama salaf bahkan mengajarkan agar Ayat Kursi dibaca di setiap penjuru rumah — di pintu, di kamar, di tempat tidur — sebagai benteng dari segala keburukan yang tidak terlihat.
Bukan hanya sebelum tidur, tapi juga setiap kali merasa takut, gelisah, atau waswas, Ayat Kursi bisa menjadi zikir terbaik. Sebab di dalamnya terkandung keyakinan bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat terjadi tanpa kehendak Allah. Kalimat “Wasi’a kursiyyuhus-samawati wal-ardh” mengajarkan bahwa kekuasaan Allah meliputi segala yang ada di langit dan bumi — maka apa yang perlu kita takutkan?
Kita tidur, tapi Allah tidak. Kita lemah, tapi Dia Maha Kuat. Kita lupa, tapi Dia tidak pernah lupa menjaga kita. Maka, betapa indah bila setiap malam kita mengakhiri hari dengan ayat ini — sebuah pengingat bahwa hidup dan mati kita sepenuhnya dalam genggaman-Nya.
Di dunia yang penuh kegelisahan ini, mungkin tidak ada obat tidur yang lebih menenangkan selain keyakinan bahwa kita sedang dijaga langsung oleh Allah. Jadi, sebelum memejamkan mata, matikan lampu, letakkan ponsel, lalu bacalah Ayat Kursi dengan hati yang hadir.