Mengapa Adab Menjadi Pondasi Ilmu?
1. Adab Menjaga Hati Agar Tetap Rendah
Seseorang yang beradab akan selalu merasa bahwa ilmunya belum seberapa. Ia tidak merasa lebih tinggi dari orang lain meski telah mempelajari banyak hal. Kerendahan hati inilah yang membuatnya terus belajar, terus memperbaiki diri, dan tidak pernah merasa cukup.
Adab hadir untuk mematahkan kesombongan itu.
2. Adab Membuat Ilmu Menjadi Cahaya, Bukan Senjata
Ilmu seharusnya menuntun seseorang menuju kebaikan. Namun ilmu yang dimiliki tanpa adab bisa berubah menjadi senjata untuk merendahkan, mendebat, atau menyakiti orang lain.
Mereka yang belajar tanpa adab sering terlihat pandai bicara, namun tak mampu menjaga hati dan sikap.
Dan cahaya itu hanya akan turun pada hati yang dijaga oleh adab.
3. Adab Menguatkan Hubungan Penuntut Ilmu dengan Gurunya
Dalam Islam, menghormati guru bukan sekadar etika, tetapi bagian dari keberkahan ilmu. Murid yang beradab akan:
-
Mendengarkan dengan tawadhu’
-
Tidak memotong ucapan
-
Tidak meninggikan suara melebihi guru
-
Tidak menyombongkan diri meski sudah memahami suatu ilmu
Dulu, para ulama menempuh perjalanan jauh berhari-hari hanya untuk duduk dengan penuh hormat di hadapan gurunya. Karena mereka yakin, keberkahan ilmu sering datang bukan dari teks, tetapi dari adab.
4. Adab Menjadikan Ilmu Tumbuh Menjadi Amal
Orang yang beradab tidak hanya tahu apa yang benar, tetapi juga bagaimana melakukannya dengan cara yang benar.
5. Bukti dari Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah ﷺ bersabda:
Ini menjelaskan bahwa inti dari dakwah Nabi adalah adab. Karena itu, mempelajari ilmu tanpa memperbaiki akhlak berarti melupakan tujuan besar risalah beliau.
Allah juga berfirman:
Ayat ini menegaskan bahwa kerendahan hati adalah landasan dalam interaksi dan pembelajaran.
Kesimpulan: Adab adalah Kunci Keberkahan Ilmu
Adab membuat ilmu menjadi cahaya, menumbuhkan kerendahan hati, memperindah amal, dan menjadikan seorang penuntut ilmu dicintai oleh Allah dan manusia.