Peringatan Maulid Nabi di Berbagai Daerah di Indonesia
🕌 1. Sekaten – Yogyakarta & Surakarta
Tradisi Sekaten sudah ada sejak masa Kesultanan Demak. Biasanya ditandai dengan tabuhan gamelan pusaka, pasar malam, hingga Grebeg Sekaten yang ditutup dengan pembagian gunungan hasil bumi kepada masyarakat.
🕌 2. Grebeg Maulid – Solo
Grebeg Maulid diselenggarakan oleh Keraton Surakarta. Acara ini berupa kirab gunungan yang berisi hasil bumi, melambangkan rasa syukur, lalu diperebutkan oleh masyarakat setelah doa bersama.
🕌 3. Bungo Lado – Padang Pariaman, Sumatera Barat
Masyarakat mengadakan arak-arakan bunga lado (bunga hiasan dari kertas warna-warni) sambil bershalawat. Tradisi ini menggambarkan kegembiraan atas kelahiran Nabi.
🕌 4. Baayun Mulud – Kalimantan Selatan
Tradisi ini berupa ayunan besar yang digunakan anak-anak maupun orang dewasa sambil melantunkan shalawat. Baayun Mulud diyakini sebagai doa keselamatan dan berkah.
🕌 5. Muludan – Cirebon & Jawa Barat
Diisi dengan pengajian, pembacaan Barzanji atau Simtudduror, hingga tahlilan. Pesantren-pesantren di Jawa Barat juga biasanya mengadakan kirab obor dan pembacaan Maulid sepanjang malam.
🕌 6. Maudu Lompoa – Gowa, Sulawesi Selatan
Masyarakat Gowa mengarak perahu besar berisi makanan dan hasil bumi menuju masjid. Tradisi ini menandakan kebersamaan, syukur, serta doa keselamatan.
🕌 7. Walima – Gorontalo
Walima dirayakan dengan membuat kue-kue khas yang disusun dalam wadah besar lalu dibawa ke masjid untuk dinikmati bersama setelah doa dan zikir.
✨ Dari Sabang sampai Merauke, peringatan Maulid Nabi di Indonesia begitu beragam, penuh warna budaya, namun tetap satu tujuan: menyatakan cinta dan meneladani akhlak Nabi Muhammad ﷺ.
Bagaimana perayaan maulid di daerahmu?